Tentang Perasaan Perempuan

Hallo, apa kabarmu hari ini ladies?

Tentu saja aku berharap kabar kalian baik-baik saja dimanapun kalian berada. Aku juga berharap kalian semua kuat mental menghadapi tantangan zaman yang semakin menggila dan sulitnya mendapatkan motivasi spiritual didalam circle yang sehat.

Kenalan dulu yuk, aku biasa dipanggil Dessy Jamilee. Teman-teman dekatku menjulukiku Si Gesit, konon katanya aku sedikit liar dan hiper aktiv gerak terus seperti tiada rasa lelah. Julukan ini aku dapatkan sejak aku kuliyah dulu sekitar tahun 2009 an. Salah satu dosenku memanggilku Gesit dan nama itu nempel sampai sekarang. Actually nama Dessy Jamilee itu bukan nama asliku yah. Aku sendiri yang mengarang nama itu karena aku merasa keren aja kalau ada Jamilee nya, berasa kayak elegant aja hahahaha. Jamilee ini udah aku karang sejak aku masih SMP dan kebawa sampai aku udah anak dua. So far so good dengan tambahan nama Jamilee itu, aku bahkan sudah ijin ke orang tuaku kalau aku mau pakai nama Dessy Jamilee.

So lets move to another problems, selain masalah nama aku punya concern dan interest yang sangat kuat tentang dunia Pendidikan, Psikologi dan Filsafat. Mungkin ada tambahan minat tentang dunia doktrin agama. Karena aku tumbuh dan besar dari doktrin agama yang kuat dan tradisi budaya jawa yang juga kuat, ketika aku beranjak dewasa aku kebingungan dan mencari sendiri tentang siapa aku dan bagaimana aku akan hidup.

Cerita ini berawal dari rasa kecewaku melihat para pelaku agama yang menurutku tidak mengindahkan ajaran agama. Waktu itu umurku masih SMA. Mulai ada banyak kesadaran dan kekecewaan yang datang menghantui pemikiranku. Kenapa para pelaku agama banyak menistakan agama dan tidak mengindahkan hubungan antar manusia. Di lingkunganku tumbuh dulu hal ini banyak terjadi sehingga aku melihat agama seperti sesuatu yang membuat alergi. Sampai suatu ketika aku memutuskan untuk memulai perjalanan spiritual ku sendiri dengan mempelajari banyak agama dan banyak budaya. Aku mencoba segala hal, baik yang halal maupun yang haram. Aku membaca banyak buku, mengikuti banyak pelatihan, aku banyak ikut pengajian diberbagai tempat sampai berulang kali masuk ke dalam aliran sesat. 

Perjalanan itu sungguh melelahkan, aku kehabisan tenaga dan tetap dalam kebingungan. Aku hampir menghabiskan sebagian besar umur 20 tahunanku untuk mencari siapa aku. Aku merasa seperti sudah melawan Tuhan. Aku melakukan apa saja yang dilarang Tuhan dengan sengaja namun belum juga menemukan jawaban yang memuaskan tentang rasa kecewaku terhadap para pelaku agama.

Hingga suatu saat didalam seminar, aku merasa tertampar dengan kata-kata seorang ustad, beliau tidak terlalu terkenal, hanya ustad kampung yang kebetulan mengisi seminar disalah satu ormas islam di negara ini. Beliau mengatakan bahwa "jangan sekali-kali mencintai makhluk maka pasti engkau akan kecewa, tapi coba cintailah Nabi Muhammad saw dan cari tau sebanyak mungkin tentang Rosulullah saw maka engkau akan menemukan jalan kebenaran".

Sebenarnya aku sudah sering mendengar kalimat pak ustad itu, tapi malam itu kata-kata itu seperti petir di telingaku dan membuka kesadaran baru tentang caraku mempelajari agama dan dalam rangka memuaskan egoku dalam perjalanan spiritual yang berdasarkan kekecewaan tersebut.

Aku menyadari ada yang salah dengan caraku mencari jati diri. Ada yang salah dengan caraku mencari kebenaran dan keadilan. Selama ini aku tidak mendekatkan diri dan mengenal Rosulullah dengan baik. Aku sibuk mencari tau agama dari para pelaku agama, tentu saja akan kecewa karena manusia memang tidak sempurna dan tempatnya salah. Dari pemikiran baru tersebut aku mulai mempelajari diriku melalui Rosulullah saw. 

Ternyata setiap lembarannya membuat aku menangis tersedu-sedu, betapa bodohnya aku yang selama ini membuang-buang waktu mencari sesuatu di tempat yang salah. Betapa jalan dan cara kebenaran itu sudah di sediakan oleh islam dan kita tinggal mencontek nya saja. Allahu Akbar. 

Namun ada yang harus diingat kembali bahwa jalan kebenaran itu banyak tantangannya. Dosa di masa lalu itu akan melahirkan ketakutan-ketakutan yang tidak terdeteksi dan harus disembuhkan. Tugas kita adalah mendeteksi rasa takut diri kita sendiri agar bisa terus maju melanjutkan hidup diatas kebenaran dan keikhlasan. Tentu saja merubah lingkungan kita juga menjadi hal yang harus dilakukan ketika kita sudah memutuskan untuk meyakini jalan mana yang akan kita tempuh dengan rasa yakin di hati.

Semoga kita semua mendapatkan kesempatan untuk berbuat baik dengan penuh keyakinan dalam jalan kebenaran seperti jalan orang-orang terdahulu yang mendapatkan petunjuk Nya. Aamiin.

Sekian dulu untuk hari ini yah ladies. Jangan lupa tanyakan bagaimana kabar hatimu hari ini, karena kita perempuan yang memiliki perasaan yang sangat kuat dan bervariasi. Salam tumbuh.







Komentar